Daftar Club9

CLUB9 Winning Trade

Sebagai Sahabat Club-9 Anda akan mendapatkan layanan berupa:

1. Stock Pick (SP) tiap dini hari,

2. LIVE ALERT via email tentang saham2 yang sedang jalan di market,

3. mendapatkan bantuan cara trading yang lebih sehat.



Untuk informasi pendaftaran, silakan menghubungi club9.daftar@gmail.com , Thank you

Salam Cuan
Tim Club9

PETRUK | Peak and Trough | peaktrough.com

Error loading feed.

Minggu, 17 Januari 2010

ON LETTING GO

ON LETTING GO
( OB translation: Rela CUT LOSS)
By Nindya G

Seorang ibu dibawa kerabatnya ke dokter ahli jiwa. Si ibu nampak murung, pandangannya sering kosong. Dari wawancara dengan si ibu dan tambahan informasi dari si kerabat didapatkan informasi bahwa suami si ibu meninggal lebih setahun yang lewat. Sejak kepergian sang suami, si ibu ini menjadi sangat pemurung, suka mengurung diri di kamar, tidak mau lagi melakukan aktifitas yang sebelumnya sangat disukai. Dalam sesi-sesi psychotherapy berikutnya si ibu mulai bisa bercerita tentang bagaimana dia sangat kehilangan suaminya. Dia masih sering membayangkan dan mengharapkan kepulangan suami saat-saat jam kepulangan suami dulu. Dia akan menangis tersedu-sedu saat menyadari bahwa sang suami benar-benar sudah tidak mungkin kembali. Selama lebih dari setahun si ibu ini benar-benar terpenjara dalam pengharapan yang sia-sia dan terperangkap dalam attachment (kemelekatan) yang tidak sehat. Ketidak-mampuannya untuk let go telah merampas waktu, tenaga, pikiran dan terlebih lagi, kedamaian dan kebahagiaan yang mestinya tetap bisa dia nikmati.

Bagaimana dengan kita para trader? Pernahkah kita mengalami masa-masa sulit seperti ini di dunia trading? Saat-saat di mana kita masih berpegang pada kenangan dan pengharapan ketika BUMI seharga 8750? Ketika Bumi meluncur ke 7000-an kita masih mengatakan, “Ah, paling sebentar lagi juga balik lagi.” Kita kemudian beli lagi, average down dengan perhitungan, “Kan harga rata-ratanya jadi lebih murah?” Dan kita terus melakukan average down sampai seluruh uang kita habis; hingga mimpi buruk menyentakkan kita ketika Bumi benar-benar dibuat sebagai barang murahan di harga 385. Ketika harga saham mulai naik, kita cuma tinggal sebagai penonton karena modal sudah habis. Tiap hari, ketika trader-trader lain bersorak dan tertawa karena bisa cuan, kita hanya gigit jari dan berkata, “Ugh, I wish.....”.

Dalam kasus si Ibu, satu-satunya hal yang bisa membuatnya meraih kembali kebahagiaanya adalah to let go (merelakan yang terjadi, menerimanya dengan ikhlas dan move on dengan hidupnya). Mengenang suami yang telah pergi sah-sah saja, sering menengok ke pusaranya ya fine-fine saja, berkabung ya monggo saja. Yang tidak seharusnya dilakukan adalah memenjarakan hati, pikiran, dan fisik dalam pengharapan yang tidak rasional. (Mestinya sang suami di alam sana ya tidak rela melihat sang istri menjadi sedemikian menderita, toh ya?) Setelah cukup masa berkabung dan melakukan adaptasi mestinya si Ibu bisa melanjutkan kembali hidupnya dengan ringan dan meraih kembali kebahagiaannya. Mengutip kata teman dekat saya, ”Ketika kau siap untuk menikah, maka kau harus siap untuk menjadi janda.”

Hal yang sama berlaku pada kita para trader. Ketika saham sudah memasuki masa downtrend, masa istirahat, kita harus merelakannya pergi untuk sementara. Ketika batas angka support itu tertembus ke bawah dengan volume yang besar, itulah saatnya kita katakan sayonara kepada saham kita. ”Waduh, kita rugi sekian banyak, dong?” Hati kita pasti akan mengatakan demikian. Well, lebih rugi lagi kalau kita tidak berani let go, CUT LOSS. Namanya saja cut loss (memangkas kerugian), itu pastilah lebih sehat daripada FOREVER LOSS. Hehehe. Sakit, ya? Pasti. Sama seperti ketika si ibu harus mengatakan, ”Sampai berjumpa lagi di alam baka nanti, Kekasih,” kepada almarhum suaminya. Ada kehilangan yang dalam, menyesakkan, dan terasa tak tergantikan. Namun proses itu harus dilalui dan dilakukan agar dia bisa mendapatkan kelepasan dari kepedihannya, dapat melanjutkan hidupnya dengan hati ringan dan tidak terpaku ke belakang.
So, Obers, siapkah kita untuk LET GO? Beranikah kita untuk CUT LOSS dan bersyukur karenanya? Mengutip kata-kata Suheng terkasih saya, “Ketika kau memutuskan untuk membeli suatu saham, kau harus langsung menentukan pintu keluarnya.” Tentunya yang dimaksud salah satunya adalah pintu CUT LOSS.
Have a blessed week-end!

C9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar